Permasalahan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Permasalahan pokok yang dihadapi oleh negara sedang berkembang
terletak pada hasil pembangunan masa lampau, dimana strategi pembangunan
ekonomi yang menitikberatkan secara pembangunan dalam arti pertumbuhan
ekonomi yang pesat ternyata menghadapi kekecewaan. Banyak negara dunia
ketiga yang sudah mengalami petumbuhan ekonomi, tapi sedikit sekali
manfaatnya terutama dalam mengatasi kemiskinan, pengangguran dan
ketimpangan dalam distribusi pendapatannya. Jurang si kaya dan si miskin
semakin melebar. Penganggur dan setengah menganggur di desa maupun di
kota semakin meningkat. Problem dari masalah kemiskinan, serta keadaan
perumahan yang tidak memadai.
Ketimpangan dan ketidakmerataan serta pengangguran tidak hanya dalam
kontek nasional, tetapi dalam konteks internasional yang memandang
negara-negara yang sedang berkembang sebagai bagian peningkatan
interdependensi (saling ketergantungan) yang sangat timpang dalam sistem
ekonomi dunia. Di negara maju titik berat strategi pembangunan
nampaknya ditekan untuk mengalihkan pertumbuhan menuju usaha-usaha yang
menyangkut kualitas hidup. Usaha-usaha tersebut dimanifestasikan secara
prinsip dalam perubahan keadaan lingkungan hidup.
Pada prinsipnya problem-problem kemiskinan dan distribusi pendapatan
menjadi sama-sama penting dalam pembangunan negara tersebut. Penghapusan
kemiskinan yang meluas dan pertumbuhan ketimpangan pendapatan merupakan
pusat dari semua problem pembangunan yang banyak mempengaruhi strategi
dan tujuan pembangunan. Oleh karena itu ahli ekonomi mengemukakan bahwa
untuk perbaikan jurang pendapatan nasional hanya mungkin bila strategi
pembangunan mengutamakan apa yang disebut keperluan mutlak, syarat
minimum untuk memenuhi kebutuhan pokok, serta yang dinamakan kebutuhan
dasar.
Pengalaman pembangunan di banyak negara dewasa ini menunjukkan, bahwa
terdapat pertentangan antara gagasan dan praktek pembangunan ekonomi.
Gagasan pembangunan kontemporer berpendirian, bahwa globalisasi akan
selalu memberikan efek positif yang menguntungkan. Pada prakteknya itu
tidak selalu terjadi. Krisis finansial yang melanda Asia Timur dan Asia
Tenggara merupakan contoh ekses negatif globalisasi. Globalisasi dan
pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai tidak selalu diikuti pemerataan
dan keadilan sosial.
Hal ini selanjutnya membawa kita pada dilema pokok dalam gagasan
pembangunan, yaitu adanya perdebatan di antara para pakar tentang
strategi yang seharusnya didahulukan, antara pertumbuhan dan
pembangunan. Kelompok pertama menyatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi
harus didahulukan untuk mencapai tujuan-tujuan lain dalam pembangunan.
Kelompok lainnya berpendapat, bahwa bertolak dari tujuan yang sebenarnya
ingin dicapai, maka aktivitas yang berkaitan langsung dengan masalah
pembangunan itulah yang seharusnya didahulukan, sehingga tercapai
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Perdebatan ini menarik untuk
diikuti karena masing-masing kelompok berpendapat dengan argumen yang
kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar